KEMATIAN adalah satu perkara pasti yang mesti dilalui setiap manusia. Maka kita perlu menyediakan bekalan secukupnya bagi menghadapinya.
Kematian bukanlah jalan pengakhiran kerana kita akan melalui alam barzakh sebagai tempat persinggahan sebelum menuju alam akhirat.
Jika baik amalan kita di dunia, maka baik juga ketika berada di alam kubur. Sebaliknya, jika buruk amalan kita maka seksaan berat pasti menanti.
Sedar atau tidak, sesungguhnya manusia sedang menuju kepadanya. Tidak kira tua, muda, sihat atau sakit ia proses alamiah kepada sebuah kehidupan.
Sedar atau tidak, sesungguhnya manusia sedang menuju kepadanya. Tidak kira tua, muda, sihat atau sakit ia proses alamiah kepada sebuah kehidupan.
Allah berfirman yang bermaksud: “Katakanlah sesungguhnya kematian yang kamu semua melarikan diri darinya itu, pasti akan menemui kamu, kemudian kamu semua akan dikembalikan ke zat yang Maha Mengetahui segala yang ghaib serta yang nyata.” (Surah Jum’ah ayat 8)
Kita mengharapkan supaya dapat mengakhiri kehidupan dalam keadaan ‘husnul khatimah.’ Berikut antara tanda-tanda kita mati dalam keadaan husnul khatimah antaranya:
1. Mengucapkan kalimah syahadah ketika wafat. Rasulullah bersabda, maksudnya: “Sesiapa yang pada akhir kalimahnya mengucapkan La ilaaha illallah maka ia dimasukkan ke dalam syurga.” (Hadis Riwayat Hakim)
2. Ketika wafat dahinya berkeringat. Ini berdasarkan hadis dari Buraidah Ibnul Khasib. Adalah Buraidah dahulu ketika di Khurasan, melihat saudaranya yang tengah sakit, namun didapatinya ia sudah wafat dan terlihat pada jidatnya (dahi) berkeringat, kemudian dia berkata: “Allahu Akbar, sungguh aku telah mendengar Rasulullah bersabda: ‘Matinya seorang mukmin adalah dengan berkeringat dahinya.’ (Hadis Riwayat Ahmad, an-Nasai, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Al-Hakim dan ath-Thayalusi dari Abdullah bin Mas’ud)
1. Mengucapkan kalimah syahadah ketika wafat. Rasulullah bersabda, maksudnya: “Sesiapa yang pada akhir kalimahnya mengucapkan La ilaaha illallah maka ia dimasukkan ke dalam syurga.” (Hadis Riwayat Hakim)
2. Ketika wafat dahinya berkeringat. Ini berdasarkan hadis dari Buraidah Ibnul Khasib. Adalah Buraidah dahulu ketika di Khurasan, melihat saudaranya yang tengah sakit, namun didapatinya ia sudah wafat dan terlihat pada jidatnya (dahi) berkeringat, kemudian dia berkata: “Allahu Akbar, sungguh aku telah mendengar Rasulullah bersabda: ‘Matinya seorang mukmin adalah dengan berkeringat dahinya.’ (Hadis Riwayat Ahmad, an-Nasai, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Al-Hakim dan ath-Thayalusi dari Abdullah bin Mas’ud)